MATERI PELATIHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Disusun Oleh :
Lembar kerja ini disusun sebagai materi pelatihan
guru dalam meningkatkan keterampilan berpikir ilmiah, melaksanakan penelitian
tindakan kelas sebagai dasar tindakan perbaikan pelaksanaan pembelajaran
2012
PELATIHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Peningkatan pemahaman mengenai PTK
adalah meningkatkan penguasaan informasi dan ilmu pengetahuan serta mengasah keterampilan
menerapkan ilmu pengetahuan tentang perbaikan mutu melalui penggunaan cara
berpikir ilmiah. Peningkatan keteramplan melaksanakan PTK merupakan bagian dari
peningkatan kemampuan profesi bagi peningkatan efektivitas belajar siswa.
Untuk mencapai kondisi yang diharapkan
itu, dalam melaksanakan PTK peserta perlu meningkatkan keterampilan dalam
melaksanakan empat langkah empat langkah utama dalam siklus penerapan berpikir
ilmiah , yaitu:
1.
Melaksanakan
observasi.
2.
Merumuskan
masalah atau hipotesis.
3.
Melaksanakan
penelitian tindakan.
4.
Mengevaluasi
tindakan.
Jika
keempat langkah itu dirangkai menjadi satu siklus, proses itu dapat digambarkan
dalam diagram seperti di bawah ini.
Karena penelitian tindakan kelas merupakan model
laporan pelaksanaan tugas yang menggunakan pendekatan ilmiah, maka sebagian
ahli menyatakan bahwa dalam sistem berpikir PTK tidak memerlukan hipotesis. Dengan
mengunakan pendekatan program lazim menggunakan masalah untuk menyatakan
kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan.
Pada konteks itu, maka pelatihan bertujuan
agar para peserta dapat:
1.
Menerapkan
cara berpikir ilmiah dalam pelaksanaan pekerjaan.
2.
Melaksanakan
observasi secara visual atau menggunakan teknologi tentang persoalan nyata dan
praktis mengenai fenomena pembelajaran dalam kelas;
3.
Mengelola
informasi dan data yang diperoleh dari kegiatan observasi pendahuluan baik
dalam bentuk rekaman, foto, gambar, grafik, tabel berdasarkan sifat yang
sejenis;
4.
Merumuskan
masalah dan membuat prediksi solusi alternatif dalam peningkatan mutu belajar
mengajar.
5.
Merancang dan melaksanakan
tindakan kelas sebagai tindakan perbaikan mutu melalui
pelaksanaan pekerjaan tugas sehari-hari untuk membuktikan bahwa alternatif
solusi dapat diterima atau tidak dapat diterima.
6.
Mengevaluasi
tindakan kelas, membandingkan hasil studi
lapangan dengan teori. Menggunakan fakta, gambar, foto, grafik, catatan, untuk
menguji langkah penelitian telah dilakukan
dengan benar dan alternatif solusi.
7.
Menyusun dan
menyajikan laporan kegiatan dalam bentuk karya tulis ilmiah.
8.
Menerapkan
hasil penemuan baru dalam rangka perbaikan mutu.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, skenario kegiatan terbagi dalam empat tahap:
Bagian
Pertama
|
:
|
Diskusi
tentang PTK dan simulasi observasi
pra-PTK.
|
Bagian Kedua
|
:
|
Deskripsi kondisi ideal dan kondisi nyata
|
Bagian Ketiga
|
:
|
Deskripsi
masalah dan alternatif solusi
|
Bagian Keempat
|
:
|
Proposal
|
Bagian Kelima
|
:
|
Pelaksanaan
dan Evaluasi PTK
|
Bagian Keenam
|
:
|
Penyusunan
Laporan karya tulis ilmiah
|
Bagian Pertama
No.
|
Kegiatan Pelatihan
|
Tujuan
|
Waktu
90 menit
|
1.
|
Diskusi tentang PTK dan merumuskan tujuan pembelajaran
|
Peserta dapat:
·
Menyebutkan karakter PTK
·
Merumuskan tujuan PTK
·
Menuliskan
lima langkah berpikir ilmiah.
·
Menentukan target latihan yang terukur.
|
30 menit
|
2.
|
Pelaksanaan simulasi
observasi pra-PTK untuk memotret persoalan nyata dan praktis dalam
pelaksanaan tugas pembelajaran baik secara visual maupun dengan bantuan
teknologi.
Catatan:
·
Peserta bekerja
dalam kelompok dan memilih salah satu komponen bahan pembahasan.
·
Peserta mengisi
format (A1, 2, 3, dst) sesuai dengan minat dan kesepakatan kelompok.
|
·
Mereview persoalan nyata dan praktis dalam
mewujudkan target RPP.
·
Melaksanakan observsi pembelajaran secara
visual maupun dengan menggunakan teknologi.
·
Mendeskripsikan kondisi nyata siswa belajar.
(Bagaimana mereka bertanya, menjawab pertanyaan,
·
Mengelola informasi atau data hasil observasi
|
60
menit
|
Langkah kegiatan
Pada tahap awal pelatihan
mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan merencanakan, melaksanakan, melaksanakan
penelitian, dan menyusun laporan ilmiah PTK. Pelaksanaan pelatihan PTK
merupakan bagian dari sistem peningkatan mutu pembelajaran siswa melalui cara
berpikir ilmiah dalam mewujudkan pembelajaran
efektif, menyenangkan,
aktif, inspiratif, rasional, kreatif, inovatif,
dan kontekstual (pemain raskidal).
Pembelajaran efektif artinya
pembelajaran yang mencapai tujuan. Untuk mewujudkan harapkan itu maka
pembelajaran berlangsung menyenangkan, aktif, inspiratif, rasional, kreatif,
dan inovatif. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang bermakna bagi
siswa dalam kehidupannya atau kontekstual.
1.
Apakah keterampilan berpikir ilmiah?
Berpikir ilmiah
artinya berpikir sistematis. Berawal dengan merumuskan masalah yang diikuti
dengan merumuskan hipotesis. Kemudian menghimpun data dan menyelesaikan
masalah. Berpikir ilmiah merupakan metode eksperimental untuk membantu
mengkonfirmasi atau membuktikan bahwa hipotesis diterima atau ditolak. Data
dikumpulkan melalui percobaan yang diamati, pengolahan data, lalu menyimpulkan
(Wikipedia). Keterampilan berpikir ilmiah mencakup empat langkah, yaitu (1) observasi dan mendeskripsikan fenomena (2) merumuskan
hipotesis (3) menguji hipotesis (4) menetapkan teori melalui verifikasi.
2.
Apakah PTK?
Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah laporan kegiatan nyata
guru dalam memperbaiki berbagai persoalan
nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas serta
dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.
Format
1.
Memahami ciri khas PTK
Apakah
ciri-ciri PTK?
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Kapan
PTK dilakukan?
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Di
mana PTK dilakukan?
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Siapa
yang melakukan?
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Apa
tujuannya?
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Bagian Kedua
Pelakanaan Oservasi
No.
|
Kegiatan Pelatihan
|
Tujuan
|
Waktu
90 menit
|
1.
|
Mendeskripsikan kondisi ideal
dan kondisi nyata berdasarkan hasil
observasi.
|
1.
Mengelola
informasi dan mengelompokan data yang diperoleh dari kegiatan observasi
pendahuluan baik dalam bentuk rekaman, foto,
gambar, grafik, tabel berdasarkan sifat yang sejenis;
|
30 menit
|
Dalam
pelaksanaan kegiatan bagian ke-2, peserta dibagi dalam beberapa kelompok kecil
berdasarkan kelompok mata pelajaran. Jika peserta berasal dari level pendidikan
yang berbeda, maka kelompok kecil dibagi dalam sub kelompok per level satauan
pendidikan.
Melaksanakan
Observsi Pembelajaran
Kondisi ideal yang diharapkan adalah
terwujudkan pembelajaran efektif, menyenangkan, aktif,
inspiratif, rasional, kreatif, inovatif,
dan kontekstual (pemainraskidal).
Observasi pembelajaran guru lakukan
terhadap model rencana, model pelaksanaan, dan model hasil evaluasi
pembelajaran. Selama melaksanakan observasi diarahkan untuk mendapatkan
data persoalan nyata dan praktis.
Observasi terhadap persiapan
pelaksanaan observasi peserta memperhatikan model RPP yang telah digunakan dan
hasil belajar yang telah siswa capai. Dengan memperhatikan kedua dokumen itu,
peserta mengindentifikasi kondisi yang diharapkannya dan membandingkan dengan
kondisi nyata pada bidang yang menjadi pilihan kelompoknya. Peserta mengimpun
data yang diperlukannnya sesuai dengan tujuan yang telah peserta tetapkan.
Selanjutnya perhatikan beberapa video.
Perhatikan bagian penting dari hasil pengamatan sebagai bahan pertimbangan
lebih lanjut. Melaksanakan observasi tentang persoalan nyata dan praktis
pembelajaran dapat dilakukan secara
visual maupun dengan menggunakan teknologi.
Berikut contoh panduan untuk
menganalisis kondisi nyata, Perhatikan,
Bagaimana prilaku siswa belajar? Bagaimana mereka bertanya, menjawab pertanyaan, berinteraksi,
mengolah informasi, menggunakan informasi untuk mengembangkan ide-ide baru?
Kesulitan apa yang mereka hadapi? Apakah mereka mengembangkan inisiatif
memecahkan kesulitan? Sumber daya informasi apa yang mereka gunakan? Karya
inovatif apa yang mereka hasilkan?
Perhatikan video berikut:
Pembelajaran aktif dan kreatif : Model
pembelajaran bahasa
Diskusi kelompok : Model diskusi kelompok
Strategi bertanya : Strategi Bertanya
Berdasaran pengalaman yang telah
Saudara lalui, cobalah Saudara kelola informasi atau data tersebut agar Saudara
dapat mendeskrpsikan persoalan nyata dan
praktis dalam proses pembelajaran (menghimpun, menganalisis, mengelompokkan,
mengintegrasikan) dengan cara mengisi format-format di bawah ini.
Format 2.1
Deskripsi
Kondisi Siswa :
Kondisi
Ideal Siswa
|
Kondisi
Nyata Siswa
|
· aktif,
|
|
· kreatif,
|
|
· terampil bertanya,
|
|
· Eksploratif, elaboratif, dan
konfirmatif
|
|
· berpikir kritis,
|
|
· menghasilkan karya kreatif,
|
|
·
|
|
·
|
|
·
|
|
·
|
|
Format
2.2 :
Deskripsi Kondisi
Pengelolaan Kelas
Kondisi
Ideal Pengelolaan Kelas
|
Kondisi
Nyata
|
Pengelolaan kelas hendaknya menjamin siswa dapat belajar, mencegah
siswa berprilaku yang mengganggu, berprilaku negatif dan tidak berdisiplin. |
·
|
Guru berperan
memperbaiki prilaku siswa yang memiliki kemampuan akademik rendah dalam
kelas dengan cara-cara yang baik dan mendidik. |
·
|
Manajemen kelas
menunjang berkembangnya komunikasi yang sehat dan harapan meraih keberhasilan
akademik melalui dukungan kelas
sebagai lingkungan belajar yang koperatif. |
·
|
Manajemen kelas
berkaitan dengan strategi meningkatkan motivasi, disiplin, dan perhatian
siswa terhadap kegitan belajar. |
·
|
Format 2.3:
Deskripsi Kondisi
Guru dalam Kelas
Kondisi
Ideal
|
Kondisi
Nyata
|
·
Guru yang
efektif menyiapkan rencana pembelajaran atas dasar kepentingan siswa.
|
|
·
Melaksanakan
pembelajaran mencapai tujuan.
|
|
·
Guru
memiliki rasa percaya diri serta
memahami materi yang disajikannya.
|
|
·
Guru
membangun peluang belajar sehingga
siswa dapat mengembangkan potensi dirinya dan merefleksikan hasil belajar
dalam hidupnya.
|
|
Format 2.4
Deskripsi Kondisi
Proses Belajar Mengajar
Kondisi Ideal Proses
Belajar Mengajar
|
Kondisi Nyata
|
Lima faktor berpengaruh terhadap
efektivitas guru menangani proses
pembelajaran:
|
|
· Mendapat dukungan guru yang
menguasai materi pelajaran, bersikap antusias dan bertanggung jawab terhadap
keberhasilan belajar siswa.
|
|
· Aktivitas kelas menunjang
keberhasilan belajar.
|
|
· Penilaian menantang penguatan
pengalaman belajar.
|
|
· Umpan balik menguatan proses
pembelajaran dalam kelas.
|
|
·
Interaksi guru siswa berlandaskan suasana saling menghargai, merangsang
penguatan pengalaman belajar siswa.
|
|
Format 2.5
Deskripsi
Kondisi Penggunaan Sumber Belajar
Kondisi
Ideal
|
Kondisi
Nyata
|
Membaca adalah sumber daya utama untuk mendapatkan informasi dan
belajar. Siswa memerlukan bantuan untuk meningkatkan keterampilan menggunakan
sumber belajar secara efektif dan kritis.
|
|
|
|
·
Mengapa Anda baca teks itu? Apakah Anda baca secara selektif?Apakah Anda
mengerti? Dapatkah Anda mengingat kata kunci?
|
|
·
Mengetahui tujuan: Mengapa saya membaca ini? Apa tujuan saya? Apa yang
hendak saya ingat?
|
|
·
Survey materi bacaan: apakah anda yakin yang ada baca itu relevan dengan
yang Anda butuhkan? Relevankan judul dan topiknya?Lihat tanggal publikasinya?
Baca sepintas daftar isinya?.
|
|
· Baca materinya, lihat ulang
informasi yang Anda peroleh, dan ingat-ingatlah.
|
|
·
Apakah siswa menerapkan kiat sukses memanfaatkan sumber belajar?
|
|
Format 2.6
Deskripsi
Kondisi Penggunaan Alat Peraga
Kondisi
Ideal
|
Kondisi
Nyata
|
Penggunaan
alat peraga menunjang prinsip pembelajaran yang efektif yang
terkait pada upaya :
1. Meningkatkan motivasi siswa
belajar dan merangsang tumbuhnya
perhatian serta mengembangkan keterampilan
2. Peraga dapat memfokuskan
perhatian siswa terhadap benda yang sesungguhnya atau tiruannya di luar kelas
atau dalam kelas
3. Menyajikan pembelajaran dengan
memanfaatkan kehidupan nyata.
4. Alat peraga pembelajaran dapat
mengubah guru sebagai transmisi yang berfungsi sebagai penghantar siswa lebih
aktif.
5. Membuat seluruh momen dalam kelas
hidup dan berubah dari waktu ke waktu.
6. Alat peraga membuat siswa menjadi
lebih aktif berpikir kritis karena fakta
7. Alat peraga lebih meningkatkan
interaksi antar siswa dalam kelas sehingga pembelajaran dinamis.
8. Dengan bantuan alat peraga
meningkatkan daya monitor pendidik sehubungan dengan aktifitas siswa lebih
mudah diamati.
|
|
Format 2.7
Deskripsi Kondisi
Pelaksanaan Penilaian
Kondisi
Ideal
|
Kondisi
Nyata
|
·
Penilaian otentik
merupakan konsep yang meliputi sistem
pengukuran hasil belajar dalam bentuk “produk intelektual yang bernilai,
signifikan, dan bermakna”.
·
Penilaian otentik perlu memiliki kejelasan standar yang
ditandai dengan , fokus pengetahuan apa harus siswa ketahui, aktivitas apa
yang harus dapat siswa kerjakan, dan nilai apa yang sesungguhnya harus siswa
miliki.
|
|
Data hasil observasi
pendahuluan bisa bebentuk catatan, rekaman,
foto, gambar, grafik, tabel, daftar
nilai, kelompok nilai, rata-rata nilai yang dapat dikelompokan dalam data yang
sejenis sehingga dapat menggambarkan kekuatan dan kelemahan suatu kondisi.
Bagian Keempat
No.
|
Kegiatan Pelatihan
|
Tujuan
|
Waktu
90 menit
|
1.
|
Merumuskan proposal dan membuat
prediksi solusi alternatif pemecahan masalah
|
Peserta dapat:
·
Menentukan judul
·
Menentukan tujuan
·
Menguji
relevansi masalah dengan kebutuhan belajar siswa.
·
Merumuskan
alternatif solusi.
|
30 menit
|
Proposal PTK
Perumusan proposal menggunakan
teknik ATM (amati, tiru, dan
modifikasi). Pada latihan ini peserta mendapat tantangan untuk melihat bentuk
proposal yang sudah ada hasil karya orang lain. Setelah memilih bentuk hasil
karya yang baik, maka peserta mencoba meniru model yang ada. Karena tiap kelompok peserta telah
merumuskan masalah sesuai dengan kondisi nyata pada lingkungan kerjanya, maka
langkah selanjutnya mengembangkan daya inovasi untuk memodifikasi model yang
ada dengan isi yang seusi dengan yang direncanakannya.
Indikator sukses pelatihan ini adalah
para peserta dapat menghasilkan model proposal PTK hasil modifikasi. Langkah
kerja berikut adalah mempelajari dan memodifikasi templet proposal terlampir.
Bagian Kelima
Melaksanaan dan Mengevaluasi Hasil PTK
1.
|
Melaksanakan PTK
|
·
Melaksanakan observsi pembelajaran secara
visual maupun dengan menggunakan teknologi.
·
Mengolah data hasil observasi
|
90
menit
|
2
|
Mengevalasi hasil PTK
|
·
Mehimpun data
·
Menganalisis data
·
Menafsirkan data
·
Mengevaluasi data
·
Menyimpulkan hasil PTK
|
90 mentit
|
Templet Proposal Terlampir
Melaksanakan
Penelitian :
(Pelaksanaan pelaksanaan PTK siklus satu dan siklus dua dilakukan secara mandiri.)
Rencana
pelaksanaan eksperiman digambarkan dalam
diagram di bawah ini.
Gambar
1. Rencana Pelaksanaan Eksperimen
Pelaksanaan
PTK peserta pelaksanaan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari untuk
membuktikan bahwa alternatif solusi yang peserta prediksi terbukti pada
semester genap 2012. Data yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan hendaknya
peserta bandingkan dengan kondisi ideal pada terori. Kesenjangan mutu
selanjutnya dikurangi secara bertahap dan terus menerus sehingga tecapai target
perbaikan mutu berkelanjutan.
Bagian Keenam
Menyusun dan Menyajikan Hasil PTK
1.
|
Merumuskan Laporan
|
·
Penyusunan laporan sesuai dengan stuktur
daftar isi
|
90
menit
|
2
|
Mempresentasikan Laporan
|
·
Mempresentasikan laporan dalam forum ilmiah
·
Mendokumentasikan laporan di perpustakaan
sekolah
|
90 mentit
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar